Senin, 02 November 2009

Parangtritis Lagi

Tepatnya minggu 25 Oktober 2009 lalu, saya beserta teman-teman sesama penggemar pasiran mengadakan trip yang masih di kota Yogyakarta yaitu pantai Parangtritis.
Berangkat dari base camp di Jogonalan Lor jam setengah lima pagi.

Sampai di lokasi sudah terang benderang karena tadi pas berangkat mampir dulu cari umpan undur-undur ( ada yang jual ), ternyata sudah kehabisan, kami kesiangan kata yang jual. Akhirnya karena kami cuma bawa udang maka kami ke pasar Kretek dulu beli umpan ikan kembung siapa tahu ikannya mau makan umpan kembung karena trip kali ini berlokasi di pasiran paling timur sendiri dekat karang (biasanya ikan karang doyan ikan kembung).
Inilah tim kami, dari ki - ka : Agus Ngeweng yang pake hitam, saya yang pake merah lengan putih ( merdeka!! ), Galing, Liswan, Dayat yang paling depan, lalu Satriyo dan Ari yang cuma kelihatan dikit. Photograper : Doni Bhee
Pasukan siap mancing
Ayo semangat!


Lagi pada arisan ya.
Yang di tengah pake kacamata adalah Doni Bhee
Wah udah pada beraksi tuh


Dan pemenangnya adalah Liswan, pake umpan udang dapet kerapu kecil.
'Lumayaaan' katanya.
Dan memang dia jadi juaranya karena yang lain nggak dapet ikan satupun.

Sampai jam 9 angin kencang mulai datang dan ombak mulai pasang. Akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri trip kali ini
Akhirnya kami pulang



Pasukan kalah perang he he he

Kok nggak ada yang senyum ya...


Lain kali kami kan datang lagi dan meraih kemenangan

Kamis, 26 Maret 2009

Blong Di Pantai Pacitan






Pantai Pacitan



Pas tahun baru, mancing di pantai Pacitan. Mancing di pemecah ombak nggak dapet apa-apa. Ternyata hampir semua pemancing di
situ targetnya ikan belanak ( Mugil sp ). Padahal jauh jauh dari Jogja cuma naik motor nggak dapat ikan satupun. Nggak apa apa itung-itung tamasya he..he..

Rabu, 04 Maret 2009

MANCING DI WATU MEJO, PARANGTRITIS


Rabu, 29 Oktober 2008 tepat jam 7 pagi, saya dan teman saya Doni mengadakan trip mancing karangan di watu mejo. Watu mejo terletak di Pantai Parangendog yaitu sebelah timur pantai Parangtritis. Dengan sepeda motor saya berangkat menuju Pantai Parangtritis sampai di terminal bis sebelah timur saya ambil jalan setapak ( tetapi tetap pakai motor ) melewati pinggir areal persawahan kira-kira 500 meter, sampai di pasiran pantai Parangtritis sebelah timur saya titipkan kendaraan saya di rumah Mbah Mardi yang juga punya warung makan. Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki kira-kira 15 menit kami sampai di karang. Perjalanan masih harus dilanjutkan melewati karang-karang terjal pinggir pantai melewati jalan setapak dengan deburan ombak di bawah kami. Setelah sekitar 30 menitan dengan tenaga yang cukup terkuras karena meski jarak antara pasiran dengan karang watu mejo hanya sekitar 250 sampai 300 meter tetapi karena medan yang terjal dan naik turun kami baru sampai di sana sekitar jam 9 pagi. Setelah istirahat sejenak dan kebetulan ombak cukup tenang sehingga kami tidak sabar untuk mulai mancing. Maka saya segera mengeset joran Daiwa yang dipadu ril Bando dan teman saya juga dengan joran Maguro Prosurf 390 dan ril Bando. Dengan hanya mengandalkan umpan udang kupas yang saya potong menjadi 3 bagian ( karena memang pancing saya set renteng 3, sehingga kesempatan untuk strike ikan jadi lebih banyak ) kami coba mancing dasar dengan pemberat timah 90 gram. Tak sampai 5 menit terasa kedutan di ujung joran saya segera saya sentak tetapi gagal, mungkin ikannya cukup kecil padahal pancing saya besar jadi gagal nyantol atau hook up. Terus begitu sampai beberapa kali hingga membuat saya penasaran ikan apa yang makan. Teman saya berhasil memanfaatkan strike dan sepertinya ikan yang makan cukup besar karena teman saya yang lagi bengong kaget karena kuatnya sambaran ikan, tetapi sayang ikannya lari ke karang dan mau tak mau terjadi putus senar. Setelah itu yang makan umpan kami cuma ikan -ikan kecil tapi nggak pernah nyantol di kail. Akhirnya kami putuskan untuk mengganti mata pancing dengan yang lebih kecil, dan hasilnya tak berapa lama saya berhasil strike yang tarikannya lumayan kuat dan saya berhasil menaikkan ikan sejenis ikan Caru tetapi pada siripnya ada semacam rambut yang agak panjang ( seperti di foto ) Nggak besar sih cuma seukuran 4 jari tetapi lumayan mengobati rasa penasaran saya. Setelah itu teman saya juga strike dan berhasil mengangkat ikan kerapu tetapi cuma seukuran 2 jari. Teman saya enggan difoto karena malu ikannya kecil. Tak berapa lama turun hujan, untung di watu mejo ada sebuah gubuk ( yang membangun para pemancing ) jadi kami berteduh di gubuk itu biar tidak kebasahan. Setelah hujan reda ombak jadi besar, kami mencoba mancing lagi tetapi pancing kami terbawa ombak ke pinggir dan nyantol di karang. Akhirnya jam 2 siang kami putuskan untuk kembali ke pasiran. Kami juga mencoba mancing di pasiran tapi terganggu sampah enceng gondok yang terbawa dari sungai dan memenuhi pinggir pantai. Akhirnya kami menyerah dan kami putuskan untuk pulang setelah mampir minum es teh dulu di rumah mbah Mardi. Meski kami agak kecewa tetapi paling tidak kami pulang tidak tangan kosong.